Goa Pindul
- Setelah asyik lburan di Goa Pindul, kali ini saatnya memanjakan perut
ke sini nih. Meski berada di kawasan kampus terpadu UII terbilang cukup
jauh dari pusat kota Jogja, terletak di Jl. Kaliurang KM. 13.5, Jogja,
kawasan ini tetap terbilang ramai. Seperti kawasan kampus pada umumnya,
kawasan ini pun cukup ramai dengan kehadiran berbagai warung makan, dan
salah satunya adalah Ecek Hemek.Jujur, secara nama memang warung ini terdengar aneh dan tidak menarik. Selain itu, bentuk warungnya yang bernuansa kuning dan sederhana ini membuatnya seolah tak ada daya tarik yang ditawarkan. Dua hal yang membuat saya memutuskan berhenti untuk makan siang di warung ini adalah karena warung ini direkomendasikan oleh seorang teman, dan ketika saya melintas di depannya, warung ini tampak penuh terisi pengunjung. Saya pun merasa tidak ada salahnya untuk mencoba bersantap di warung ini. Secara menu, warung ini mengedepankan menu-menu seperti warung-warung penyetan pada umumnya. Saya pun memesan satu porsi ayam remuk pedas, jamur krezz, terong crispy, dan nasi kaldu.
Untuk saya, ketika mencicipi menu ayam remuk pedasnya, saya merasa bahwa menu ini terbilang biasa saja. Tak berbeda dengan menu-menu ayam penyet pada umumnya, yaitu ayam yang dihancurkan dan disajikan dengan cara dicamur dengan sambel bawang yang mengedepankan aroma harum bawang, rasa pedas cabai, dan rasa gurih ayam yang bercampur dengan sedikit garam. Tidak ada yang istimewa. Nah, hal ini sedikit berbeda ketika saya menyantap jamur krezz-nya, menu yang memang dijagokan oleh warung ini. Tekstur jamurnya tiramnya yang lembut dibalut dengan tepung yang krezz banget. Selain itu, rasa tepungnya yang gurih memberi rasa pada jamurnya yang tergolong jenis jamur yang sedikit hambar. Awalnya, saya pikir jenis tepung yang digunakan antara jamur krezz dengan terong crispy akan sama namun rupanya keduanya menggunakan jenis tepung yang berbeda. Untuk menu terongnya, kelembutan terong yang telah dimasak dengan kematangan yang pas ini dibalut dengan tepung yang lebih keras, crispy, dan gurih. Terakhir, yang membuat semua menu sederhana ini terasa berbeda adalah nasi kaldunya yang gurih. Nasi putih yang disiram kaldu ini seolah menjadi pembeda warung ini dari warung-warung serupa.
Dengan tawaran harga, rasa, dan porsi yang seimbang, tentu membuat warung ini menarik untuk dikunjungi, khususnya bagi mahasiswa. Tak heran jika selama saya duduk bersantap siang di warung ini selama kurang lebih 40 menit, sedikitnya ada dari lima pasang pengunjung yang datang dan pergi. Lumayan ramai untuk hitungan warung kecil dan tak menarik secara visual ini.
0 komentar:
Posting Komentar