Goa Pindul – Senja mungkin adalah salah satu waktu paling ditunggu orang.
Pemandangan matahari tenggelam yang terasa sangat damai menjadi
alasannya. Memang, Jogja punya banyak tempat untuk menikmati sunset
terbaiknya, seperti di Candi Ratu Boko, Pantai Parangtritis, Candi Ijo,
dan beberapa tempat lain yang letaknya agak jauh dari pusat kota. Tapi
siapa sangka, pemandangan manis itu pun ternyata dapat kita temukan di
tengah kota Jogja, tanpa harus pergi jauh dari sana dan mengeluarkan
biaya yang mahal. Lima tempat ini tak sekedar menjadi ikon kota, namun
ternyata juga memiliki senja terbaik di tengah Kota Jogja.
1. Tugu Jogja
Banyak orang yang mengatakan bahwa belum ke Jogja jika belum berfoto dengan latar belakang tugu berwarna putih ini. Tugu yang dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan berada pada satu garis lurus imajiner dengan Gunung Merapi, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Pantai Selatan ini tak hanya menjadi ikon Jogja, tapi ternyata juga menawarkan pemandangan senja yang indah. Berdiri dengan gagah di tengah padatnya lalu lintas kota ketika sore tiba, Tugu Jogja siap menemanimu menikmati pergantian hari.
2. Nol Kilometer
Nol Kilometer Jogja berada tak jauh dari Malioboro dan Keraton Yogyakarta. Tempat ini merupakan tempat yang paling banyak didatangi wisatawan ketika berkunjung ke Jogja. Kawasan Nol Kilometer Jogja dikelilingi oleh beberapa bangunan kuno dan bersejarah seperti Gedung Agung, Benteng Vredeburg, Kantor Pos Besar, Gedung Bank Indonesia, dan Gedung BNI 46. Bangunan-bangunan tersebutlah yang akan menjadi latar senja kota yang menawan.
3. Pulo Cemeti
Pulo Cemeti adalah nama sebuah kompleks bangunan kuno yang berada sebelah utara Tamansari. Disebut dengan pulo karena pada zaman dahulu tempat ini dikelilingi oleh rawa-rawa, tampak seperti pulau. Walaupun bangunan ini sudah tidak utuh lagi, tetapi ia masih saja menampakkan kekokohan serta keindahannya. Pulo Cemeti memiliki banyak terowongan yang konon katanya menghubungkan antara Tamansari dan Keraton Ngayogyakarta. Karena keindahannya tersebut, tempat ini sering dijadikan sebagai tempat pemotretan. Pada sore hari kita bisa melihat cahaya matahari sore yang menyelinap masuk ke dalam reruntuhan bangunan ini.
4. Alun-alun Utara
Jogja juga memiliki sebuah ruang publik berupa tanah lapang di halaman depan dan belakang keraton yang disebut dengan Alun-alun. Alun-alun Utara berada persis di depan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tempat ini biasa dijadikan sebagai tempat untuk berinteraksi oleh warga maupun wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung ke Jogja. Tak jarang pula Alun-alun Utara ini juga dijadikan sebagai tempat untuk menggelar pertunjukan seni maupun acara rutin tahunan seperti Sekaten. Pada sore hari, kita bisa menikmati suasana senja yang tenang sambil menikmati matahari yang perlahan sembunyi di balik dua pohon beringin kembar di tengah Alun-alun Utara.
5. Alun-alun Selatan
Alun-alun Selatan adalah sebuah tanah lapang yang berada persis di halaman belakang kompleks Keraton Yogyakarta. Tempat ini selalu ramai dikunjungi orang saat malam hari. Mereka biasanya datang untuk mencoba serunya mengendarai sepeda atau becak hias dan melakukan permainan Masangin, melewati 2 pohon beringin kembar dengan mata tertutup. Dipercaya, jika bisa melewati kedua pohon beringin tersebut maka semua keinginan kita akan tercapai. Selain itu, pada malam hari di tempat ini juga terdapat banyak penjual makanan dan kuliner khas Jogja, wedang ronde. Namun sebelum menikmati kemeriahan malam hari di Alun-alun Selatan, jangan pernah lewatkan pemandangan senja yang indah dari tempat ini.
1. Tugu Jogja
Banyak orang yang mengatakan bahwa belum ke Jogja jika belum berfoto dengan latar belakang tugu berwarna putih ini. Tugu yang dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan berada pada satu garis lurus imajiner dengan Gunung Merapi, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Pantai Selatan ini tak hanya menjadi ikon Jogja, tapi ternyata juga menawarkan pemandangan senja yang indah. Berdiri dengan gagah di tengah padatnya lalu lintas kota ketika sore tiba, Tugu Jogja siap menemanimu menikmati pergantian hari.
2. Nol Kilometer
Nol Kilometer Jogja berada tak jauh dari Malioboro dan Keraton Yogyakarta. Tempat ini merupakan tempat yang paling banyak didatangi wisatawan ketika berkunjung ke Jogja. Kawasan Nol Kilometer Jogja dikelilingi oleh beberapa bangunan kuno dan bersejarah seperti Gedung Agung, Benteng Vredeburg, Kantor Pos Besar, Gedung Bank Indonesia, dan Gedung BNI 46. Bangunan-bangunan tersebutlah yang akan menjadi latar senja kota yang menawan.
3. Pulo Cemeti
Pulo Cemeti adalah nama sebuah kompleks bangunan kuno yang berada sebelah utara Tamansari. Disebut dengan pulo karena pada zaman dahulu tempat ini dikelilingi oleh rawa-rawa, tampak seperti pulau. Walaupun bangunan ini sudah tidak utuh lagi, tetapi ia masih saja menampakkan kekokohan serta keindahannya. Pulo Cemeti memiliki banyak terowongan yang konon katanya menghubungkan antara Tamansari dan Keraton Ngayogyakarta. Karena keindahannya tersebut, tempat ini sering dijadikan sebagai tempat pemotretan. Pada sore hari kita bisa melihat cahaya matahari sore yang menyelinap masuk ke dalam reruntuhan bangunan ini.
4. Alun-alun Utara
Jogja juga memiliki sebuah ruang publik berupa tanah lapang di halaman depan dan belakang keraton yang disebut dengan Alun-alun. Alun-alun Utara berada persis di depan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tempat ini biasa dijadikan sebagai tempat untuk berinteraksi oleh warga maupun wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung ke Jogja. Tak jarang pula Alun-alun Utara ini juga dijadikan sebagai tempat untuk menggelar pertunjukan seni maupun acara rutin tahunan seperti Sekaten. Pada sore hari, kita bisa menikmati suasana senja yang tenang sambil menikmati matahari yang perlahan sembunyi di balik dua pohon beringin kembar di tengah Alun-alun Utara.
5. Alun-alun Selatan
Alun-alun Selatan adalah sebuah tanah lapang yang berada persis di halaman belakang kompleks Keraton Yogyakarta. Tempat ini selalu ramai dikunjungi orang saat malam hari. Mereka biasanya datang untuk mencoba serunya mengendarai sepeda atau becak hias dan melakukan permainan Masangin, melewati 2 pohon beringin kembar dengan mata tertutup. Dipercaya, jika bisa melewati kedua pohon beringin tersebut maka semua keinginan kita akan tercapai. Selain itu, pada malam hari di tempat ini juga terdapat banyak penjual makanan dan kuliner khas Jogja, wedang ronde. Namun sebelum menikmati kemeriahan malam hari di Alun-alun Selatan, jangan pernah lewatkan pemandangan senja yang indah dari tempat ini.
0 komentar:
Posting Komentar