Tips Merencanakan Liburan Murah di Yogyakarta |
Goa Pindul - Nah, apa saja yang saya persiapkan selama akan pergi liburan murah di Yogyakarta ? Beberapa tips mungkin sudah dibahas di web lain, tetapi coba lihat point-point lain yang saya kemukakan disini yang belum pernah dibahas oleh traveler lain dalam memberikan tips liburan murah di Yogyakarta:
1. Membandingkan harga
Sebuah one day tour yang ditawarkan untuk memberi fasilitas di suatu kota tidak perlu dihindari jika kita bersikeras bahwa label ‘backpacker’ adalah sebisa mungkin jauh-jauh dari paket wisata yang kadang berharga mahal. Tetapi banyak paket wisata di wilayah tujuan liburan kita yang mungkin dapat membuat kita lebih hemat.
Sebagai contoh adalah membandingkan menu fast food suatu negara dengan street food. Terkadang memang scam muncul ketika kita memilih street food dimana kita dikemplang dengan harga mahal jauh diatas standar. Bertanya sebelum memesan adalah hal yang bijak, jika kita merasa makanan yang kita pesan lebih mahal, sebaiknya kita makan di fast food yang memasang daftar harga seperti McDonald, KFC, atau fast food lokal di tempat tujuan.
2. Membooking akomodasi pada saat peak season.
Jika kita mendapat liburan dari tempat kerja karena tanggal merah, ataupun pada musim ramai turis, bukan tidak mungkin di tempat lain terutama di negara lain juga sedang liburan. Harga-harga akan cenderung naik dan bisa-bisa liburan kita kacau karena kita tidak mendapatkan akomodasi menginap sehingga memaksa kita membayar dengan biaya mahal untuk sebuah hotel berkelas bintang. Tidak ada salahnya membooking melalui web suatu hotel dan membandingkan harganya dengan situs booking seperti agoda atau hostelworld. Dengan menggunakan member login, terkadang kita mendapatkan harga yang lebih murah. Kejar discount yang ditawarkan walau hanya 10 persen. Dengan menghemat sedikit sedikit, bukan tidak mungkin jika ditotal kita akan mendapatkan total biaya yang jauh lebih hemat.
3. Mengetahui titik lelah kita.
Nah, jika kita bepergian dalam jangka waktu lama, terkadang di titik tertentu kita akan merasa sangat lelah dan mengharuskan kita beristirahat walaupun itu di dalam bus atau kereta untuk menuju ke tempat lain. Planning yang matang akan mampu memperlihatkan di sebelah mana saja titik lelah kita. Misalkan jika kita sudah menginap satu atau dua malam di hotel, maka pada hari ketiga kita dapat memilih menginap di bus malam untuk menuju ke tempat lain dengan paginya langsung dapat beraktivitas mengunjungi obyek wisata dan malamnya langsung dapat berpindah tempat lagi. Terkadang ditemui traveler yang memaksakan hampir tiap malam menginap di bus malam untuk berpindah dari satu daerah ke daerah yang lain, ujung-ujungnya kita akan merasa sangat lelah dan justru jatuh sakit yang memaksa kita membatalkan kunjungan ke suatu obyek wisata. Idealnya adalah dua malam menginap di hotel dan melanjutkan dengan satu malam menginap di bus/kereta. Kita akan mempunyai satu hari full diantaranya dimana kita dapat meletakkan seluruh barang kita di hotel dan menikmati suatu tempat dengan lebih leluasa.
Dalam tranportasi pun kita dapat memesan lower class jika kita rasa badan kita segar, dan setelah lima enam hari berperjalanan, kita harus mengalah memesan kelas yang lebih nyaman bagi tubuh kita agar tidak jatuh sakit.
4. Mencari kemungkinan rental kendaraan.
5. Berkenalan dengan orang lokal.
Tidak ada salahnya kita mempunyai account semacam couchsurfing untuk berkenalan dengan local people dimana kita dapat bertanya dengan jawaban lebih komprehensif bahkan sebelum kita sampai di tempat tujuan. Couch atau orang lokal yang memberi bantuan kepada kita tidak selamanya harus menyediakan tempat tinggal dan akomodasi untuk kita. Garis bawahi pada saat berkenalan bahwa kita lebih membutuhkan bantuan informasi dibandingkan penginapan gratis. Biasanya mereka lebih menghargai orang-orang yang sejak awal tidak ‘berkeinginan’ untuk merepotkan mereka kelak ketika kita sampai di kota mereka. Jangan lupa bawa souvenir kecil seperti gantungan kunci, pembatas buku atau magnet kulkas dari tempat kita berasal untuk membalas kebaikan mereka. Dengan cara seperti itu, kita akan mampu berhemat biaya maupun waktu.
6. Membeli pakaian dibandingkan membawa.
Saya pernah kebingungan karena over baggage. Tas yang saya bawa ternyata seberat hampir 11 kilogram ketika pulang dan mau tidak mau saya membeli bagasi dua penerbangan seharga hampir 400 ribu. Bayangkan berapa banyak baju yang dapat dibeli di jalan dibandingkan saya harus membawa dari rumah. Bawalah sesedikit mungkin baju dan jangan khawatir akan kehabisan baju.
7. Mencari Toko Grosir.
Ini pengalaman menarik saya di beberapa tempat. Bahwa toko grosir yang cukup besar ternyata menyediakan bahan makanan siap saji dan juga souvenir yang jauh lebih murah dibandingkan toko souvenir manapun.
8. Bersikaplah seperti lokal.
Di beberapa obyek wisata, saya beruntung punya wajah yang tidak mudah ditebak asalnya. Dengan tas kecil berisi paspor, kamera dan map, saya bersikap seolah-olah seperti lokal. Hasilnya, beberapa obyek wisata yang memungut entrance fee untuk turis internasional dapat saya lewati dengan baik.
9. Pandai-pandai Memilih Destinasi yang disesuaikan dengan Budget.
Seorang teman pernah mengeluh kepada saya bahwa apa-apa terasa mahal di suatu tempat. Jika kita mempunyai pilihan kemana kita akan pergi sedangkan kocek kita terbatas, ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mempersiapkan budget.
sumber : afastar.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar