Goa Pindul - Dengan cekatan kedua tangan Pak Yono memotong apa saja yang ada di depannya, dari mulai bakwan udang, tahu, telor mata sapi, ketupat hingga kubis yang siap ditaburi bumbu kacang untuk dihidangkan. Itulah kesibukan Pak Yono dalam meracik tahu gimbal bagi para pelanggan yang antri menunggu pesanannya.
Siang itu saya menutup rasa lapar saya di lapak Tahu Gimbal beliau di Jalan Tentara Pelajar samping Bank BPD DIY. Ketika saya datang saya harus menunggu antrian kurang lebih 10 pesanan, ada yang dibungkus dibawa pulang serta makan di tempat. Sembari menunggu pesanan, saya sempatkan mengambil gambar dan mengobrol ringan dengan para pembeli.
Tak terasa pesanan saya sudah datang. Satu porsi tahu gimbal dipenuhi bumbu kacang yang menjadi pemanis siap untuk disantap. Sebelum menyantap saya pun sempat mengabadikan tahu gimbal saya melalui kamera poket saya. “Jepret,” suara itu keluar dari kamera dilanjutkan dengan suara sendok saya yang beradu dengan piring dipenuhi tahu gimbal ala Pak Yono.
Tahu Gimbal merupakan makanan yang terdiri dari tahu goreng, rajangan kol mentah, lontong atau ketupat, tauge, telur, dan gimbal (udang yang digoreng dengan tepung) dan dicampur dengan bumbu kacang yang khas karena menggunakan petis udang. Beda dengan saus kacang untuk pecel madiun yang agak kental. Saus untuk Tahu gimbal agak sedikit encer. Ada pun yang khas dari tahu gimbal adalah gimbal itu sendiri. Gimbal adalah semacam bakwan goreng yang berisi udang. Gimbal digoreng garing dengan perpaduan rasa yang pas antara gurih, manis, dan pedas. Sama seperti tahu atau lontong, gimbal di potong-potong.
Beberapa kali mengobrol dengan para pengunjung disini, mayoritas para pengunjung menyukai tahu gimbal ala Pak Yono dikarenakan bumbunya yang pas dan tidak berlebih. Menurut pengamatan saya ketrampilan tangan Pak Yono dalam mengolahnya pun menjadi daya tarik tersendiri. Kedua tangannya pun seperti algojo yang melakukan eksekusi hukuman dengan cepat, tenang dan tuntas.
Ramainya pengunjung di lapak Tahu Gimbal Pak Yono ini tidak membuat pria berpostur gemuk ini menjadi lupa dengan lingkungan sekitar. Di sebelahnya pun terdapat lapak kaki lima yang menyediakan minuman, makanan ringan dan rokok. “Saya juga merasa senang mas. Tahu Gimbal saya laris dan warung di sebelah saya ikutan laris juga, hitung-hitung bagi-bagi rejeki,” ungkap Pak Yono sembari mengiris bakwan udang.
Hal yang menarik dari sini adalah tiadanya meja makan, sehingga para pengunjung pun melakukan gerakan ‘tari piring’ secara bersamaan dengan media makan Tahu Gimbal.
0 komentar:
Posting Komentar