Goa Pindul - Kalau
membicarakan kota Jogja dan gudeg-nya memang seolah ngga ada habisnya.
Memang, kota Jogja dikenal sebagai kota gudeg, dan hampir di setiap ruas
jalan ada penjaja gudeg. Diantara maraknya penjaja gudeg ini, ada
beberapa nama yang memang sudah terkenal di kalangan pecinta kuliner,
salah satunya adalah Gudeg Ibu Kota.
Gudeg ini baru buka pukul 21.00 WIB, dan tampaknya banyak penggemar warung ini yang menunda makan malam serta menanti hingga warung ini buka. Hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung yang menyempatkan diri untuk bersantap di warung ini mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB. Warungnya yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo (Jl. Solo atau tepatnya sekitar 400 meter barat perempatan Jl. Solo – Jl. Demangan) ini terus-menerus menerima kedatangan pengunjung, tak terkecuali saya. Kebetulan malam tersebut saya pulang sedikit larut dan kelaparan. Untuk mengatasi hal tersebut, saya pun memutuskan untuk mampir ke warung tersebut.
Ketika sampai, tampak beberapa pengunjung tengah mengantri di depan ibu penjual sembari memilih menu gudeg plus dengan berbagai lauk tambahannya. Dengan bersemangat, saya melihat-lihat terlebih dahulu sembari menentukan pilihan. Ketika tiba giliran saya, saya pun memesan seporsi bubur gudeg dengan ayam bagian paha atas. Tangan si ibu penjual dengan gesit bergerak meracik menu pesanan saya. Tanpa menunggu waktu lama, saya pun dapat segera duduk dan menyantap menu gudeg yang cukup tersohor ini.
Sebagai awalan, saya menyantap gudegnya terlebih dahulu. Rasa manis yang pas di lidah berpadu dengan kelembutan nangka mudanya langsung membuat saya terdiam sejenak. Kelezatan yang sederhana namun benar-benar memanjakan lidah. Setelah itu, saya pun mencampurnya dengan sambel krecek-nya yang memiliki karakter rasa pedas yang mantap. Pas banget disantap bersama dengan gudegnya. Kelembutan potongan tahunya pun menambah kekayaan rasa dan kelezatan. Sedangkan ayamnya, ngga perlu diragukan lagi. Rasa manis dan gurihnya gudeg merasuk ke dagingnya yang lembut. Benar-benar lezat, dan nagih. sumber
Gudeg ini baru buka pukul 21.00 WIB, dan tampaknya banyak penggemar warung ini yang menunda makan malam serta menanti hingga warung ini buka. Hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung yang menyempatkan diri untuk bersantap di warung ini mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB. Warungnya yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo (Jl. Solo atau tepatnya sekitar 400 meter barat perempatan Jl. Solo – Jl. Demangan) ini terus-menerus menerima kedatangan pengunjung, tak terkecuali saya. Kebetulan malam tersebut saya pulang sedikit larut dan kelaparan. Untuk mengatasi hal tersebut, saya pun memutuskan untuk mampir ke warung tersebut.
Ketika sampai, tampak beberapa pengunjung tengah mengantri di depan ibu penjual sembari memilih menu gudeg plus dengan berbagai lauk tambahannya. Dengan bersemangat, saya melihat-lihat terlebih dahulu sembari menentukan pilihan. Ketika tiba giliran saya, saya pun memesan seporsi bubur gudeg dengan ayam bagian paha atas. Tangan si ibu penjual dengan gesit bergerak meracik menu pesanan saya. Tanpa menunggu waktu lama, saya pun dapat segera duduk dan menyantap menu gudeg yang cukup tersohor ini.
Sebagai awalan, saya menyantap gudegnya terlebih dahulu. Rasa manis yang pas di lidah berpadu dengan kelembutan nangka mudanya langsung membuat saya terdiam sejenak. Kelezatan yang sederhana namun benar-benar memanjakan lidah. Setelah itu, saya pun mencampurnya dengan sambel krecek-nya yang memiliki karakter rasa pedas yang mantap. Pas banget disantap bersama dengan gudegnya. Kelembutan potongan tahunya pun menambah kekayaan rasa dan kelezatan. Sedangkan ayamnya, ngga perlu diragukan lagi. Rasa manis dan gurihnya gudeg merasuk ke dagingnya yang lembut. Benar-benar lezat, dan nagih. sumber
0 komentar:
Posting Komentar