Goa Pindul
- Jogja menjadi pusatnya kuliner ketika berwisata dengan keragaman
kuliner nya, misalkan Anda sedang berwisata ke Jogja seperti ke Wisata
Goa Pindul Gunungkidul langsung aja ke sini. Dimana ada menu lezat dan
tempat yang menarik, siapapun pasti akan mendatanginya. Kurang lebih
seperti itulah yang saya lihat dari keberadaan Warung Pohon Omah Sawah
yang terletak di Jl. Parangtritis KM. 7, Jogja.
Selain tidak berada di tengah kota, rumah makan ini pun sedikit terselip, tidak tepat berada di pinggir jalan raya. Saya, yang kebetulan belum pernah mengunjungi rumah makan ini pun harus mengikuti petunjuk kerabat saya yang pernah mengunjunginya. Setibanya di lokasi, saya disambut dengan deretan mobil pengunjung yang memenuhi parkirannya. Saya tidak membayangkan jika sebelumnya saya tidak reservasi terlebih dahulu, sudah pasti saya tidak akan mendapatkan meja. Untungnya seorang teman telah mendahului dan memesan satu meja untuk kami.
Tanpa basa-basi, kami pun langsung memesan satu porsi ingkung plus nasi gurih full set. Berhubung antrian sepertinya cukup panjang, saya pun memutuskan untuk menantinya sambil berjalan-jalan. Rumah makan ini sangat padat pengunjung. Meski begitu, banyaknya pohon yang menaunginya membuat suasana terasa lebih adem dan nyaman. Tak heran jika rumah makan ini menamai dirinya Warung Pohon Omah Sawah karena banyaknya pohon yang ada di resto ini. Tanpa terasa, saya sudah cukup lama berjalan dan saya pun bergegas kembali kemeja untuk menikmati menu pesanan saya. Seporsi ingkung berukuran besar serta satu set nasi gurih (sego sarang) telah tersaji di meja. Saya pun langsung nyuil sedikit ayam ini. Rasanya sangat sederhana namun lezat. Rasa gurihnya daging ayam, teksturnya yang lembut dan juicy langsung membuat saya terpikat. Menu ini juga disajikan dengan semangkuk kecil kuah yang ketika dicicipi memiliki rasa menyerupai kuah opor. Rasanya yang gurih bersantan, sedikit menggigit karena bumbu opor yang mantap, serta rasa bawang gorengnya memberi kekayaan rasa pada ingkung ayam ini. Rasa yang sederhana tadi seolah berubah menjadi satu paduan rasa yang kaya, berlapis, dan lezat. Setiap komposisinya memberi elemen rasa yang saling mengisi. Sedangkan menu nasi gurihnya yang disajikan dengan bumbu kacang kering pun menjadi pendamping yang tepat untuk menu ingkung ini.
Setelah mencicipi menu berukuran jumbo ini, saya pun semakin yakin jika kelezatan rasa mampu menghilangkan persoalan jarak dan akses. Terbukti dengan keberadaan Warung Pohon Omah Sawah yang jauh dan sedikit nyempil ini tetap menjadi jujugan makan keluarga dan diburu oleh berbagai kalangan. Sumber
Selain tidak berada di tengah kota, rumah makan ini pun sedikit terselip, tidak tepat berada di pinggir jalan raya. Saya, yang kebetulan belum pernah mengunjungi rumah makan ini pun harus mengikuti petunjuk kerabat saya yang pernah mengunjunginya. Setibanya di lokasi, saya disambut dengan deretan mobil pengunjung yang memenuhi parkirannya. Saya tidak membayangkan jika sebelumnya saya tidak reservasi terlebih dahulu, sudah pasti saya tidak akan mendapatkan meja. Untungnya seorang teman telah mendahului dan memesan satu meja untuk kami.
Tanpa basa-basi, kami pun langsung memesan satu porsi ingkung plus nasi gurih full set. Berhubung antrian sepertinya cukup panjang, saya pun memutuskan untuk menantinya sambil berjalan-jalan. Rumah makan ini sangat padat pengunjung. Meski begitu, banyaknya pohon yang menaunginya membuat suasana terasa lebih adem dan nyaman. Tak heran jika rumah makan ini menamai dirinya Warung Pohon Omah Sawah karena banyaknya pohon yang ada di resto ini. Tanpa terasa, saya sudah cukup lama berjalan dan saya pun bergegas kembali kemeja untuk menikmati menu pesanan saya. Seporsi ingkung berukuran besar serta satu set nasi gurih (sego sarang) telah tersaji di meja. Saya pun langsung nyuil sedikit ayam ini. Rasanya sangat sederhana namun lezat. Rasa gurihnya daging ayam, teksturnya yang lembut dan juicy langsung membuat saya terpikat. Menu ini juga disajikan dengan semangkuk kecil kuah yang ketika dicicipi memiliki rasa menyerupai kuah opor. Rasanya yang gurih bersantan, sedikit menggigit karena bumbu opor yang mantap, serta rasa bawang gorengnya memberi kekayaan rasa pada ingkung ayam ini. Rasa yang sederhana tadi seolah berubah menjadi satu paduan rasa yang kaya, berlapis, dan lezat. Setiap komposisinya memberi elemen rasa yang saling mengisi. Sedangkan menu nasi gurihnya yang disajikan dengan bumbu kacang kering pun menjadi pendamping yang tepat untuk menu ingkung ini.
Setelah mencicipi menu berukuran jumbo ini, saya pun semakin yakin jika kelezatan rasa mampu menghilangkan persoalan jarak dan akses. Terbukti dengan keberadaan Warung Pohon Omah Sawah yang jauh dan sedikit nyempil ini tetap menjadi jujugan makan keluarga dan diburu oleh berbagai kalangan. Sumber
0 komentar:
Posting Komentar